Ada banyak peribahasa yang menjadi uangkapan bagi kita. Peribahasa umumnya berupa nasehat ataupun perumpaan yang menjadi bahasa kiasan untuk menggambarkan suatu keadaan. Berikut adalah beberapa peribahasa yang biasa kita dengar;
No |
Peribahasa |
Artinya |
1 |
Ada uang abang disayang, tak ada uang abang ditendang |
Hanya mau bersama saat sedang senang saja, tak mau tahu di saat sedang susah. |
2 | Menang jadi arang, kalah jadi abu | Kalah ataupun menang sama-sama menderita |
3 | Bagaikan abu di atas tanggul. | Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh. |
4 |
Ada Padang ada belalang, ada lubuk ada pula ikan. |
Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita. |
5 | Adat pasang turun naik. | Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti. |
6 | Membagi sama adil, memotong sama panjang. | Jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah. |
7 | Air beriak tanda tak dalam. | Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya. |
8 | Air tenang menghanyutkan. | Orang yang kelihatannya pendiam, namun ternyata banyak menyimpan ilmu pengetahuan dalam pikirannya. |
9 | Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga. | Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat orangtuanya. |
10 | Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi. | Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik. |
11 | Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga | Sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga. |
12 | Tong kosong nyaring bunyinya. | Orang sombong dan banyak bicara biasanya tidak berilmu. |
13 | Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang. | Orang yang berilmu tidak akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah tahu banyak hal. |
14 | Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. | Orang tua yang bersikap seperti anak muda, terutama dalam masalah percintaan. |
15 | Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. | Karena kesalahan kecil, menghilangkan semua kebaikan yang telah diperbuat. |
16 | Bagaikan burung di dalam sangkar. | Seseorang yang merasa hidupnya dikekang. |
17 | Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga. | Meskipun hidup dalam kemewahan tetapi terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga |
18 | Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh | Seiya sekata dalam semua keadaan. |
19 | Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. | Segala sesuatu dalam kehidupan bukan manusia yang menentukan. |
20 | Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya. | Bermaksud mencelakakan orang lain, tetapi dirinya juga ikut terkena celaka. |
21 | Jauh di mata dekat di hati | Dua orang yang tetap merasa dekat meski tinggal berjauhan. |
22 | Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul. | Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang mengalaminya. |